Nama :Lailul Ikromilia D.
TTL :Sidoarjo,28 Agustus 1996
Alamat :Ds.Jemirahan
Dsn.Kademangan Rt:09/Rw:04
Sekolah :SMA Walisongo
lylul damayantie
Rabu, 12 Desember 2012
Gotong Royong Pada Masyarakat Suku Tengger
Gotong
royong merupakan salah satu ciri kehidupan sosial masyarakat di negeri
tercinta ini. Pola hidup kemasyarakatan ini memang telah tertanam sejak
jaman dulu. Sebagai contoh hasil gotong royong adalah berdirinya
Borobudur yang berdiri jaman Wangsa Syailendra abad ke 8.
Pada masa kini, gotong royong masih banyak dilakukan di daerah perkampungan dan pedesaan sebagai bentuk kerukunan dan kekeluargaan.
Bagi masyarakat di wilayah kota, boleh dikatakan telah terkikis oleh
kemajuan teknologi dan nilai-nilai kebersamaan yang mulai surut. Bukan karena egoisme semata tetapi karena tuntutan profesionalisme dalam pekerjaan sehingga waktu amat sedikit terluangkan untuk kegiatan ini.
Bagi masyarakat pedesaan yang kehidupan masyarakatnya
masih terasa kekerabatannya, kegiatan gotong royong masih sering
dilaksanakan. Baik dalam kegiatan keluarga seperti dalam pesta
perkawinan atau khitanan maupun membangun rumah. Juga dalam kegiatan
kemasyarakatan seperti bersih desa, membangun pos kamling, dan
membersihkan jalan serta selokan.
Masyarakat Suku Tengger melakukan gotong royong ini biasa disebut dengan istilah gugur gunung. Bedanya, pada masyarakat Suku Tengger gotong royong
bukan hanya di lakukan hanya di wilayah desanya tetapi keluar jauh dari
tempat tinggal mereka. Bahkan bisa sampai sekitar 5 – 10 km dari desa.
Sesuatu yang jarang dilaksanakan di tempat lain. Bisa saja mereka
memberi upah untuk para pekerja mengingat pendapatan perkapita mereka di
atas rata-rata karena wilayahnya yang subur. Namun bagi mereka semangat
kekeluargaan, kekerabatan, dan kebersamaan lebih berharga daripada
nilai uang yang harus dikeluarkan untuk membangun sesuatu.
Pertengahan 2011
yang lalu, masyarakat Suku Tengger di Desa Ngadisari bergotong royong
meratakan debu, pasir, dan bebatuan kecil yang keluar dari perut Bromo
saat terjadi letusan di akhir 2010 dan awal 2011. Gotong royong ini
dilakukan beberapa kali mengingat medan yang cukup berat dan luas.
Tepatnya persis di bawah anak tangga menuju puncak Gunung Bromo.
Bagi masyarakat Suku Tengger di Desa Ngadas tak berbeda dalam gugur
gunung membersihkan jalan dari semak belukar, perdu, dan ilalang yang
cepat tumbuh subur menutupi pandangan di jalan terjal, berliku, dan
gelap tertutup pepohonan yang tinggi.
Pada awal 2007, masyarakat Suku
Tengger di Desa Ngadas juga bergotong royong secara serempak membuka
lahan untuk membangun gedung Sekolah Menengah Pertama. Selama itu
pendidikan tingkat SMP masih satu atap dengan SD Negeri Ngadas.
Akankah sikap gotong royong sebagai tanda kerukunan, kekeluargaan, dan kekerabatan ini bisa ditumbuhkan di wilayah perkotaan ?
Inilah 12 Bencana Alam Akibat Ulah Manusia
sumber: 12 Bencana Alam Akibat Ulah Manusia | PangkalanUnik.ComBencana alam ada yang memang akibat mekanisme alam. Namun, tak tertutup kemungkinan ada pula bencana yang dipicu ulah manusia yang merusak lingkungan. Mungkin dengan niat yang baik, yaitu atas nama kemajuan atau kemakmuran, tapi akibatnya adalah kebalikannya. Berikut ini adalah 12 bencana alam yang terjadi akibat kecerobohan, ketamakan, atau minimnya pemahaman manusia terhadap lingkungannya.
1. Hell's Gate, Turkmenistan
Di gurun Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter dan di dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya ada cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig pengeboran yang dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang. Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet lalu membakar lubangnya.
2. Lumpur Lapindo Sidoarjo, Indonesia
Untuk yang satu ini sih tidak perlu banyak dijelaskan, bukan? Bencana yang bermula pada bulan Mei 2006 masih terus berlangsung. Kabarnya semburan lumpur bercampur gas tetap akan berlangsung selama 30 tahun.
3. Picher Oklahoma, Amerika Serikat
Tempat paling beracun di Amerika Serikat menurut EPA (semacam lembaga AMDAL di AS). Dulunya pernah menjadi tambang dengan kandungan timah dan seng terkaya di dunia, menjadi tempat tinggal bagi 20.000 orang. Kini hanya kurang dari 25 orang yang menetap. Air yang mengandung asam beracun merembes naik dari terowongan bawah tanah tempat penambangan sampai ke sungai hingga berubah warna menjadi merah dan beracun.
4. The Aral Sea, Kazakhstan
Proyek irigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi.
5. The Berkeley Pit Montana, Amerika Serikat
Pada bulan November 1995 sekawanan angsa bermigrasi dan mendarat di Berkeley Pit, sebuah lokasi penambangan tembaga yang danaunya diisi lebih dari 40 milyar galon air asam dan logam berat. Setelah badai beberapa hari serta kabut, burung-burung itu gagal melanjutkan perjalanan dan 342 ekor ditemukan mati.
6. Guiyu, Cina
Peningkatan produksi perkakas elektronik besar-besaran tentu menyisakan limbah. Inilah desa limbah komponen elektronik terbesar di Cina, di mana sampah elektronik dikumpulkan oleh para pemulung untuk dimanfaatkan kembali. Kabarnya Guiyu adalah kedua paling tercemar di dunia.
7. The Great Garbage Patch, Amerika Serikat
The Great Pacific Garbage Patch adalah TPA terbesar di dunia. Tempat ini juga dikenal sebagai Pasific Trash Vortex, yang isinya terdiri dari 3,5 juta ton sampah (90% di antaranya puing-puing plastik) yang berputar-putar antara Hawaii dan Kalifornia. Luas The Great Pacific Garbage Patch adalah sekitar dua kali negara bagian Texas.
8. Cactus Dome, Amerika Serikat
Pada akhir 1970-an, dalam upaya untuk membersihkan puing-puing radioaktif yang ditinggalkan uji coba senjata nuklir di Kepulauan Marshall, pemerintah AS menggali 111.000 meter kubik tanah yang mengandung radioaktif dan disimpan di Pulau Runit. Hasilnya adalah kawah bergaris tengah sekitar 107 meter. Lalu, sebuah kubah raksasa seluas 30.000 meter persegi yang terdiri dari 358 panel beton raksasa dibangun di atas area tersebut. Biayanya hampir seperempat miliar dolar AS dan memakan waktu tiga tahun.
9. Nauru, Micronesia
Penambangan fosfor selama beberapa dasawarsa telah menghancurkan lebih dari 80 persen wilayah Nauru, menyisakan gurun tandus berkapur dengan gundukan-gundukan yang tingginya sampai 16 meter. Dengan habisnya fosfor, perekonomian negara malah runtuh, dan kehancuran yang ada menghilangkan peluang mengembangkan industri pariwisata di sana.
10. Centralia Pennsylvania, Amerika Serikat
Bara api yang berasal dari kandungan batubara di bawah Centralia, Pennsylvania muncul sejak 1962 dan terus terbakar hingga kini. Dampak lingkungan baru mengemuka ketika seorang bocah berumur 12 tahun jatuh ke dalam lubang sedalam 45 meter yang tiba-tiba muncul di halaman belakang rumahnya pada 1981. Sebagian besar penduduk dipindahkan pada 1984.
11. Chernobyl, Ukraina
Pada tanggal 26 April 1986, Pembangkit Listrik Nuklir Chernobyl meledak, melepaskan material radioaktif ke udara dan mencemari wilayah hingga jutaan mil persegi. 49.000 warga yang tinggal dekat reaktor, Pripyat, terpaksa mengungsi seluruhnya. Dua dekade kemudian, kota ini menjadi kota hantu dan ditelan oleh hutan pepohonan di sekitarnya.
12. Owens Lake California, Amerika Serikat
Dulunya memang sebuah danau yang besar (28,2 km * 16 km * 0,91 meter). Sebuah waduk raksasa yang selesai dibangun pada 1913 mengalirkan air ke kota Kalifornia, yang ketika itu tengah tumbuh pesat. Sekarang, danau itu sudah tidak ada, berubah menjadi lembah tandus dengan temperatur permukaan tanah yang bisa mencapai 66 derajat celcius.
Sabtu, 24 November 2012
Kelestarian Hutan (Permasalahan Hutan)
D. Permasalahan yang Terjadi pada Hutan
Di
zaman sekarang ini, banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang
kelestarian hutan. Banyak tangan – tangan jahil manusia yang merusak
kelestarian hutan. Berikut ini adalah beberapa contoh permasalahan yang
terjadi pada hutan, yaitu sebagai berikut.
1) Penebangan Hutan secara Liar
Penebangan
hutan secara liar adalah salah satu masalah yang sangat sulit untuk
diselesaikan. Penebangan illegal ini adalah masalah besar yang terjadi
di dunia, terutama di Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah banyak
sekali terjadi penebangan hutan secara liar. Ironisnya penebangan
illegal tersebut dilakukan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan
mereka sama sekali tidak mendapatkan hukuman terhadap apa yang mereka
lakukan.
Penebangan
hutan biasanya dilakukan karena beberapa faktor, salah satunya karena
kapasitas perusahaan pemotong kayu yang berlebihan. Hampir setiap
tahunnya jumlah hutan menurun sangat drastis, bahkan luas hutan pun ikut
menurun setiap tahunnya.
Dampak
dari penebangan hutan itu sendiri, dapat kita rasakan sekarang ini.
Bumi kita ini sudah semakin panas. Pemanasan global sudah mulai
meninggi. Selain itu kalau musim kemarau datang, kita akan mendapatkan
dampak yang sangat tinggi, seperti kekurangan air. Maka dari itu kita
harus bisa menjaga kelestarian hutan, jangan melakukan hal yang dapat
merusak hutan. Penebangan hutan boleh saja dilakukan asalkan di tempat
yang sudah disediakan oleh pemerintah dan jangan dilakukan dalam jumlah
yang besar- besaran. Hal itu akan menyebabkan jumlah hutan akan semakin
menurun.
2) Pengalihan Fungsi Hutan
Hutan
yang merupakan sumber alam yang sangat tinggi jumlahnya. Pengalihan
fungsi hutan adalah salah satu permasalahan hutan yang harus
diselesaikan dengan baik. Pengalihan fungsi hutan sering dilakukan oleh
masyarakat bahkan pemerintahan juga ikut ambil dalah permasalaha ini.
Pengalihan fungsi hutan adalah suatu pengubahan fungsi dari hutan itu
yaitu sebagai sumber daya alam, menjadi fungsi lain yang bermanfaat bagi
manusia. Salah satu contoh dari pengalihan fungsi hutan yaitu
pengalihan fungsi hutan menjadi perkebuna atau lahan pertanian. Alasan
mengubah hutan menjadi lahan pertanian karena lahan pertanian yang
sebelumnya sudah tidak berfungsi lagi.
Selain
itu juga terjadi pengalihan fungsi hutan menjadi lahan perkotaan
ataupun hunian mahal. Semua itu dilakukan karena terjadinya peningkatan
jumlah penduduk yang membuat lahan perkotaan yang ada menjadi kurang.
Pengalihan
fungsi hutan sebaiknya tidak harus dilakukan. Pengalihan fungsi hutan
ini juga dapat memberikan dampak yang sangat tinggi bagi kehidupan
manusia. Kalau hutan sudah diubah fungsi, lalu siapa yang akan
menggantikan hutan menjalankan fungsinya. Maka dari itu kita harus bisa
menjaga hutan. Jangan sampai karena kesalahan kita menghancurkan hutan,
akhirnya malah kita yang akan merasakan dampaknya.
Sumber: kelestarian-hutan-permasalahan-hutan.com
Pentingnya Pendidikan Islam
Pentingnya Pendidikan Islam
I.Pendahuluan
Islam
diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini
diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk
kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun
Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan.
Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu
orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang
mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.
Manusia mendapat kehormatan menjadi
khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan
ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi
keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman
akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi
dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa
didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana
mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.
Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak
heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi
Allah maupun manusia. (QS. Al Mujadilah (58) : 11)
Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang
muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya
oleh tipu muslihat syaithan.
Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata
orang yang beakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak
bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa
tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan
dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka
akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya
seberat biji sawi.”
Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia menjawab, “Sesungguhnya jika orang berakal
itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya dengan cara bertaubat, dan
menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu
ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya karena
kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal
shalihnya.” Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya
cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi agar menjadi
makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan manusia
terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk
mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan
beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah SAW
menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan
pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia
terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan
terpecah belah.
II. Pentingnya Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan kata kunci untuk
setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu
akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila kini pemerintah
mewajibkan program belajar 9 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan
beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan
fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.
Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga)
tahapan kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), tazkiyah
(mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan
al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat
terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai
ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan
apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya
dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan
membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta
banyak beramal.
Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan
ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai
Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya
dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia.
Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi
dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103)
Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja.
Kehidupan mereka akan selamat di dunia
dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang besar,
yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.
Interaksi di dalam diri ini memberi
pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga
menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih
melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum
(puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin
sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin
mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan
dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
III. Kesinambungan dalam Pendidikan Islam
Pendidikan Islam dalam bahasa Arab
disebut tarbiyah Islamiyah merupakan hak dan kewajiban dalam setiap
insan yang ingin menyelamatkan dirinya di dunia dan akhirat. Sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir
hayat.” Maka menuntut ilmu untuk mendidik diri memahami Islam tidak ada
istilah berhenti, semaki banyak ilmu yang kita peroleh maka kita
bertanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan
kenikmatan berilmu, disinilah letak kesinambungan.
Selain merupakan kewajiban, kegiatan
dididik dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah
(alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di
sisi Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki
diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan
Rasulullah SAW.
Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang
berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang mendidik
maupun yang dididik, yaitu:
1. Istiqomah
Setiap kita harus istiqomah terus belajar
dan menggali ilmu Allah, tak ada kata tua dalam belajar, QS. Hud (11) :
112, QS. Al Kahfi (18) : 28
2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan
waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari kita tidak
hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos
sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan
tertinggal dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila
ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan maju karena pelajaran
tidak bertambah.
3. Menyuruh mem`inkan peran dalam pendidikan
Setiap kita dituntut untuk memerankan
diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu, memerankan fungsi
mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua
peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.
Sumber: http://sdislamintegralluqmanalhakimkendal.wordpress.com/2011/05/25/pentingnya-pendidikan-islam/
PERANAN TIK DALAM BIDANG BISNIS
Pengertian Bisnis
Secara
umum pengertian bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhan
masyarakat.
Teknologi
Informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran
data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), komputer, komunikasi, dan perangkat elektronik digital.
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat karena dipicu oleh
kebutuhan informasi secara cepat, tepat, dan terkini. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitas utama dalam berbagai sektor kehidupan
dimana memberikan andil besar pada perubahan-perubahan yang mendasar
pada manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan
pendidikan
Peranan TIK Dalam Bidang Bisnis
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara tanpa disadari, sebagian aktivitas yang dilakukan oleh manusia telah didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) baik secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah cara hidup, cara belajar, cara bekerja, dan cara bermain kita. Beberapa penerapan dari TIK antara lain dalam bidang bisnis, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
Penerapan
TIK dalam bidang bisnis misalnya, TIK telah banyak digunakan untuk
mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik di bidang
ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan
layanan e-bussines, e-commerse, e-banking, dan lain-lain. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan tiap pelaku bisnis merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan TIK
menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprise Resource Planning (ERP).
Sumber: bisnis-di-bidang-tik.
Membuat Kompos Dari Sampah Organik, Kurangi Problem Sampah Di Perkotaan
Tidak banyak yang menyadari bila setiap hari kita memproduksi
sampah yang jumlahnya terus bertambah. Dan tidak banyak yang menyadari
bahwa kian hari kian sulit untuk membuang sampah. Jumlah TPS
(Tempat Pembuangan Sementara) yang tidak memadai dengan jumlah penduduk,
membuat kecenderungan membuang sampah sembarangan tidak terhindarkan
karena tidak tersedia atau jauhnya lokasi TPS dari pemukiman penduduk.
Karena volume yang terus bertambah, lahan TPA (tempat pembuangan akhir sampah) tidak memadai lagi. Untuk memperluasnya tidaklah mudah. Reaksi warga di sekitar TPA juga keras ketika mendengar ada rencana perluasan.
Mencari lahan TPA baru, terutama di kota-kota besar lebih sulit lagi. Warga sekitar dengan keras selalu menolaknya. Mereka tidak rela bila pemukiman berdekatan dengan tumpukan sampah. Ya, siapa yang mau hidup di lingkungan yang hampir tiap hari menghirup udara busuk.
Salah satu cara untuk mengatasi problem sampah yang menggunung adalah dengan memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk alami (kompos). Jika sampah rumah tangga dapat diolah menjadi kompos, dapat dihitung berapa volume sampah dapat dikurangi.
Membuat pupuk kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara membuat kompos.
1. Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
2. Kompos Sistem Bogor
Bahan :
Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu.
Bahan :
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.
Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C. Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.
Bahan
Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sumber: hibernasi
Karena volume yang terus bertambah, lahan TPA (tempat pembuangan akhir sampah) tidak memadai lagi. Untuk memperluasnya tidaklah mudah. Reaksi warga di sekitar TPA juga keras ketika mendengar ada rencana perluasan.
Mencari lahan TPA baru, terutama di kota-kota besar lebih sulit lagi. Warga sekitar dengan keras selalu menolaknya. Mereka tidak rela bila pemukiman berdekatan dengan tumpukan sampah. Ya, siapa yang mau hidup di lingkungan yang hampir tiap hari menghirup udara busuk.
Salah satu cara untuk mengatasi problem sampah yang menggunung adalah dengan memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk alami (kompos). Jika sampah rumah tangga dapat diolah menjadi kompos, dapat dihitung berapa volume sampah dapat dikurangi.
Membuat pupuk kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara membuat kompos.
1. Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
- Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
- Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk
- Jemur sampai kering, lalu ayak
- Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
- 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)
- 6,5 m3 kulit buah kopi
- 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)
- 30 kg abu dapur atau abu kayu
- Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
- Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
- Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
- Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera menurun lagi.
- Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
- 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.
- Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
- Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
2. Kompos Sistem Bogor
Bahan :
- Sampah mudah lapuk (garbage)
- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.
- Kotoran ternak memamah biak
- Abu dapur atau abu kayu
- Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedengan berukuran 2,5 x 2,5 meter.
- Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan tadi tipis-tipis dan merata.
- Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.
- Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.
- Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.
- Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.
- Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.
- Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan.
Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu.
Bahan :
- Daun, rumput
- Sampah organik
- Buat terowongan segitiga.
- Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm, panjang 1.5 – 2 meter. Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan.
- Tumpuklah daun dan bahan yang lain diatas satu terowongan udara & biarkan yang satunya.
- Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap lembab.
- Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas terowongan udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru di atas terowongan yang lama.
- Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman semua).
- Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses diatas, supaya anda selalu punya kompos.
- Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan tanaman anda.
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.
Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C. Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.
Bahan
- Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic.
- Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.
- Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.
- Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.
- Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
- Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.
- Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
- Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.
- Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.
- Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.
Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sumber: hibernasi
Langganan:
Postingan (Atom)